
Getty Images/Mark Thompson
Singapura - Edisi kedelapan balapan malam GP Singapura akan digelar pada akhir pekan ini. Sebagai satu-satunya balapan malam dalam kalender Formula 1, GP Singapura menyimpan sejumlah data dan fakta unik.
GP Singapura adalah seri ke-13 dari total 19 seri dalam kalender F1 tahun ini. Balapan GP Singapura masih akan dilangsungkan di sirkuit jalan raya Marina Bay yang punya panjang 5,065 kilometer.
Situs resmi F1 mencatat sejumlah data dan fakta menarik terkait GP Singapura, antara lain:
- Tahun ini adalah edisi kedelapan GP Singapura. Edisi perdana yang digelar pada tahun 2008 merupakan balapan F1 pertama yang digelar pada malam hari. Edisi perdana tersebut dimenangi oleh Fernando Alonso, yang saat itu masih membela Renault.
- Alonso selalu finis di zona poin di GP Singapura dan lima kali naik podium. Rekor ini hanya bisa disamai oleh Sebastian Vettel. Namun, Vettel sudah mengoleksi tiga kemenangan di Singapura (2011, 2012, 2013), sementara Alonso baru dua kali (2008, 2010). Lewis Hamilton adalah pebalap lain yang pernah menang di Singapura (2009, 2014).
- Balapan di Marina Bay selalu diwarnai munculnya safety car. Dalam tujuh edisi GP Singapura sebelumnya, safety car sudah muncul sebanyak 10 kali. Di tiap edisi GP Singapura, safety car paling tidak muncul satu kali.
- Red Bull adalah tim paling sukses di GP Singapura sejauh ini. Mereka menang empat kali dan meraih delapan podium di Singapura. Mereka juga merupakan satu-satunya tim yang sudah memimpin lebih dari 100 lap di Marina Bay. Sebaliknya, Mercedes baru meraih satu podium dalam lima balapan di Singapura, yaitu lewat kemenangan Hamilton pada tahun lalu.
- Sirkuit Marina Bay punya 23 tikungan, 14 tikungan ke kiri dan sembilan tikungan ke kanan. Jumlah tikungan di Marina Bay ini lebih banyak daripada sirkuit mana pun yang masuk kalender F1 tahun ini.
- Sebagai sirkuit berkarakter lambat, ditambah sering munculnya safety car, balapan di Singapura hampir selalu menjadi balapan terlama sepanjang musim. Dari tujuh edisi GP Singapura yang sudah digelar, tak satu pun yang tuntas dalam waktu kurang dari 1 jam 56 menit.
- Selisih kemenangan paling tipis di GP Singapura diraih Alonso pada tahun 2010, saat dia mengalahkan Vettel dengan selisih cuma 0,239 detik. Uniknya, selisih kemenangan terbesar di GP Singapura juga melibatkan dua pebalap tersebut, yaitu ketika Vettel finis 32,627 detik di depan Alonso pada tahun 2013.
- Rekor lap di Marina Bay dipegang oleh Vettel, yang membukukan waktu 1 menit 48,574 detik dalam balapan tahun 2013.
- Melakukan overtake di Singapura bukanlah pekerjaan mudah. Oleh karena itu, posisi start dalam balapan akan sangat krusial. Dari tujuh balapan yang sudah digelar di Marina Bay, lima di antaranya dimenangi oleh peraih pole position (71 persen).
Lihat juga
5 Fakta Unik F1 GP Singapura

UNIK - Selain balapan di malam hari, GP Singapura masih memunyai 5 fakta unik, yang sejatinya merupakan tantangan tersendiri bagi para pebalap.(Formula 1)
Bola.com, Singapura - Sebagai salah satu seri balap alias
grand prix (GP) yang digelar malam hari, wajar bila masyarakat umum mengira bahwa satu-satunya kesulitan F1 GP Singapura ialah membalap di bawah siraman cahaya artifisial. Namun, tahukah Anda, F1 GP Singapura masih punya 5 fakta unik lain, yang sejatinya merupakan tantangan terberat bagi para pebalap.
Apa saja 5 fakta unik tersebut? Berikut penjabaran yang dirangkum
Bola.com dari situs resmi F1.
1. Suhu Panas yang Tinggi
F1 GP Singapura boleh saja digelar di malam hari, tapi jangan salah, meskipun matahari sudah terbenam, faktanya temperatur udara Singapore City tetaplah tinggi dan lembab.
Suhu rata-rata di malam hari mencapai 30 derajat Celcius. Namun, saat pebalap berada di dalam kokpit jet daratnya, suhu ini bisa melonjak sampai dua kali lipat menjadi 60 derajat Celcius!
"Sulit menjelaskan rasanya balapan selama dua jam dalam kondisi seperti ini. Tapi, coba saja Anda berpikir duduk di dalam sauna sambil mengenakan pakaian anti-api lengkap dengan helm-nya. Jika level kepanasan tertinggi sauna ialah 10, maka level kepanasan GP Singapura ialah 7," jelas pebalap Mercedes, Lewis Hamilton, kepada
BBC.
2. Benturan di Sepanjang Lintasan Balap
Meski Sirkuit Marina Bay masih masuk dalam kategori layak balapan di pentas F1, faktanya sehari-hari lintasan balap ini merupakan jalan raya yang dipakai berbagai jenis kendaraan.
Mengacu pada fakta ini, tidak mengherankan bila jalan raya Marina Bay memunyai sejumlah permukaan yang membuat kendaraan, dalam keadaan kencang, jadi mengalami benturan kecil alias seperti melonjak-lonjak.
"Saat hal itu terjadi, Anda seperti dilempar-lempar dalam mobil Anda sendiri. Ada tekanan pada tulang punggung Anda, kaki Anda terus-menerus bergerak, dan Anda bergetar sepanjang balapan. Kalau sudah begini, saya hanya bisa berharap supaya sistem pengereman tidak terkunci. Gila deh, pokoknya," kata Hamilton, yang sukses memenangi dua GP Singapura.

Baca juga artikel Mengejutkan
7 Kejahatan Terselubung di Balik Kesuksesan Merek Terkenal
3. Jumlah Tikungan Terbanyak
Banyaknya jumlah tikungan dalam suatu lintasan balap memang memberi sensasi tantangan tersendiri bagi para pebalap. Lantas bagaimana dengan Sirkuit Marina Bay?
Fakta mencatat, Sirkuit Marina Bay memunyai total 23 tikungan. Terbanyak di antara semua sirkuit yang masuk dalam kalender balap F1 musim ini.
Padahal, total panjang lintasan balap yang harus dilahap di GP Singapura cuma 5.065 Km saja. Artinya, hampir sepanjang waktu para pebalap harus menjumpai tikungan, baik yang lambat maupun yang cepat.
"Tidak ada waktu untuk jeda, karena Anda secara konstan belok ke kiri dan ke kanan, ke kiri dan ke kanan. Rasanya seperti melakukan sprint terus-menerus, saya yakin detak jantung kami lebih tinggi di sini ketimbang di tempat lain," jelas Hamilton.
4. Durasi Balapan Terlama
Walau panjang lintasan balap yang harus dilahap setara dengan Sirkuit Monako, faktanya GP Singapura merupakan balapan dengan durasi paling panjang. Hal ini tidak lepas dari banyaknya jumlah tikungan di atas tadi.
Banyaknya jumlah tikungan setara dengan banyaknya aksi pengereman para pebalap. Sebagai imbas, durasi satu putaran balapan jadi lebih lambat ketimbang rata-rata durasi satu putaran balapan di sirkuit-sirkuit lain.
Dampak panjangnya? Durasi balapan GP Singapura menjadi yang terlama, dengan rerata waktu balapan mencapai 2 jam.
5. Waktu Balapan (dan Kehidupan) Tidak Normal
Salah satu aspek terunik dari GP Singapura ialah waktu penyelenggaraan yang jatuh pada malam hari. Lewat jadwal ini, siklus kehidupan para pebalap berubah total.
Karena dituntut untuk 100 persen fit di malam hari, maka para pebalap akan menghabiskan waktu mereka di siang hari dengan tidur, dan baru akan memakan sarapannya pada siang atau bahkan sore hari.
"Memang terdengar tidak normal, tapi karena balapan dimulai pukul 8 malam, maka kami harus berusaha untuk tetap 'hidup' dalam waktu Eropa. Untuk menjamin kami tetap terjaga di malam hari," ucap pebalap Ferrari, Sebastian Vettel.
"Saya bangun tidur sekitar waktu makan siang, dan baru menyantap sarapan pada pukul 2 siang, karena di Swiss (domisili Vettel, red) waktunya menunjukkan pukul 8 pagi,"
"Memang aneh makan siang di malam hari, dan baru tidur dini hari. Tapi kami sudah melakukan hal ini selama beberapa tahun, jadi ya sekarang sudah terasa lebih normal ketimbang pertama kali dulu," tutup Vettel.

Baca juga artikel Lucu
Bike on Crash - Sulitnya Mengendalikan Roda
0 komentar
Posting Komentar