Supir Go-Jek (Sumber: Sidomi.com)
Warga Jakarta kini tengah gandrung dengan salah satu moda transportasi berbasis aplikasi online, Go-Jek. Sebuah model bisnis yang sangat inovatif sekaligus praktis dalam membantu mobilitas masyarakat
Dream - Warga Jakarta kini tengah gandrung dengan salah satu moda transportasi berbasis aplikasi
online, Go-Jek. Sebuah model bisnis yang sangat inovatif sekaligus praktis dalam membantu mobilitas masyarakat Jakarta.
Berbeda dari jenis transportasi umum lainnya, Go-Jek menggunakan sistem yang sangat unik. Dengan memanfaatkan kecanggihan
smartphone dan internet sebagai media, aplikasi ini sangat memudahkan supir yang bekerja sekaligus calon penumpang yang hendak menggunakan jasanya.
Untuk lebih mengenal moda transportasi yang tengah naik daun ini, berikut
Dream sajikan beberapa fakta unik seputar Go-Jek yang perlu Anda ketahui.
Lihat juga
1. Tidak hanya untuk antar jemput Ternyata Go-Jek tidak hanya menyediakan jasa antar jemput saja, tetapi juga menyediakan jasa angkut barang, kuliner, hingga berbelanja. Jadi, supir Go-Jek tidak hanya melayani antar jemput pelanggannya, namun juga bisa mengantarkan barang, mengantar makanan, dan membelikan apa yang dibutuhkan pelanggan selama barang tersebut masih bisa dibawa dengan sepeda motor.
2. Sangat mengutamakan keamanan Untuk menjaga kepercayaan pelanggan, Go-Jek sangat mengutamakan
safety riding. Hal tersebut terlihat dari penampilan supir Go-Jek yang selalu menggunakan helm standar dan jaket. Para pengemudi Go-Jek juga dijamin memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) dan punya keahlian mengendarai sepeda motor yang mumpuni.
3. Memiliki aplikasi mobile yang sangat bermanfaat Fitur yang diberikan oleh Go-Jek melalui aplikasi
mobile-nya pun terbilang sangat bermanfaat bagi pengguna jasanya. Dengan tampilan sederhana, namun kinerjanya sangat baik. Aplikasinya dapat digunakan baik oleh supir maupun pelanggannya. Pelanggan dapat memilih fasilitas yang disediakan Go-Jek, ada 4 menu utama yang disediakan. Menu
Transport digunakan untuk antar jemput, pelanggan dapat memilih supir terdekat, kemudian memilih untuk mengantarkannya pada menu ini. Menu
Instant Courier digunakan untuk angkut barang, menu
Go-Food untuk pesan makanan, dan menu
Shopping untuk membelikan barang. Sementara si supir memanfaatkan aplikasinya untuk melacak lokasi pelanggan yang membutuhkan jasanya.
4. Tidak semua driver Go-Jek sebelumnya tukang ojek Meskipun bisnis yang dijalankan adalah ojek, namun nyatanya tidak semua supirnya berprofesi sebagai tukang ojek sebelum menjadi supir Go-Jek. Terbukti ada beberapa mahasiswa atau pekerja kantoran yang rela mengantre berjam-jam untuk mendaftar menjadi
driver Go-Jek dengan alasan mencari tambahan penghasilan.
5. Tidak semua driver Go-Jek pria Berbeda dengan ojek 'konvensional', tak semua driver Go-Jek adalah pria. Ada juga pengemudinya yang wanita. Go-Jek memang tidak membatasi gender dalam bisnisnya, asalkan bisa mengemudi, mempunyai SIM serta memenuhi persyaratan lainnya, siapapun bisa menjadi supir Go-Jek.
6. Dimusuhi tukang ojek lain Di saat pamornya kian menanjak, Go-Jek kerap dimusuhi pengojek lain lantaran mereka merasa kalah saing dari sisi pendapatan. Supir Go-Jek memang memiliki penghasilan yang lebih tinggi dari pengojek konvensional. Namun terlepas dari itu, kebanyakan kasus perselisihan terjadi akibat kesalahpahaman dari pengojek lain tentang Go-Jek.
7. Gaji supir Go-Jek bisa diambil harian Ini adalah salah satu faktor yang menjadi penyebab pengojek lain enggan bergabung dengan Go-Jek dan terkesan memusuhi para supir Go-Jek. Para pengojek mengira bahwa gaji akan mereka terima sebulan sekali layaknya pegawai kantoran. Namun kenyataannya, gaji para
driver dibayarkan ke rekening masing-masing dan dapat diambil kapan saja. Pembagian keuntungan yang didapat ialah 80 untuk supir, dan 20 untuk manajemen Go-Jek.
(Berbagai sumber) Baca juga artikel Mengejutkan
5 Orang Ini Memodifikasi Tubuh Secara Ekstrim
0 komentar
Posting Komentar