Rabu, 04 November 2015

6 Rahasia Gelap di Balik Gemerlapnya Perfilman Hollywood

Di balik sebuah industri yang hingar-bingar, kehidupan bintang-bintangnya yang glamor, serta film-film fantastisnya yang mendunia, industri perfilman Amerika yang dikenal dengan sebutan Hollywood, menyimpan rahasia-rahasia kelam yang tidak banyak diketahui orang.

Ada banyak penyelewengan dan pelanggaran yang mereka lakukan, namun semuanya tertutup oleh hingar-bingar film-film mereka yang keren.

Mau tau apa saja rahasia itu? Nih!

1. Kecurangan Pembukuan

Pembukuan keuangan studio-studio Hollywood sangat penuh dengan kecurangan, dan angka-angka yang dirubah. Sebagai contoh, salah satu film Harry Potter dinyatakan merugi oleh studio pembuatnya. Begitu juga dengan sequel Star Wars, padahal film-film tersebut meraih untung sangat besar.  Tetapi kedua film ini hanya sebuah contoh kecil dari praktik kecurangan pembukuan yang ada di Hollywood.

Pembukuan
Pembukuan [imagesource]

Lihat juga

Banyak sekali studio-studio besar yang ‘membayar’ fee kepada perusahaan-perusahaan fiktif. Agar terlihat seperti mengeluarkan modal besar untuk produksi film-filmnya.

Tujuan semua ini? Agar studio tidak perlu membayar royalti kepada artis dan awak kru. Dan tentu saja, pajak! Legenda pencipta komik, Stan Lee, harus menuntut studio Sony lewat pengadilan agar mendapatkan hak royaltinya untuk film Spiderman.

2. Pengulas Film Fiktif

Tujuan sebuah ulasan film tentu saja agar para pembaca dapat mengetahui kualitas sebuah film sebelum menontonnya. Banyak sekali pengulas film terkenal yang tulisannya sangat berpengaruh bagi film itu sendiri. Studio Sony menggunakan kesempatan ini untuk menghadirkan sosok pengulas film yang sebenarnya fiktif, bernama David Manning. Gunanya agar film-film mereka mendapat ulasan bagus dan penonton beramai-ramai menyaksikan film tersebut.

Pengulas Film Fiktif
Pengulas Film Fiktif [imagesource]

Cara kotor ini akhirnya ketahuan dan Sony harus mendapat tuntutan di pengadilan oleh penonton yang kecewa. Pihak Sony akhirnya harus merogoh kocek mereka sebesar $1,5 juta dollar sebagai ganti rugi.

3. Penyiksaan Hewan

Di setiap kredit film, biasanya ada disclaimer yang tertulis ‘No Animals were harmed’ atau yang berarti ‘Tidak ada hewan yang terluka dalam pembuatan film ini’.

Penyiksaan Hewan
Penyiksaan Hewan [imagesource]

Tapi disclaimer ini sebetulnya palsu, karena menurut fakta di lapangan, banyak sekali hewan yang cedera, atau mati dalam pembuatan film. Sebagai contoh, banyak hewan yang mati kelaparan dalam film The Hobbit, dan harimau di film Life of Pi hampir mati tenggelam. Banyak sekali kasus seperti ini dan semua dirahasiakan.

4. Blacklist pada Pekerja Film

Industri Hollywood sangat sering melakukan blacklist kepada artis atau pekerja film dengan berbagai alasan. Biasanya karena mereka ini memiliki pandangan politik yang berbeda dengan para pengambil kebijakan di industri ini.

Blacklist
Blacklist [imagesource]

Orson Wells dan Charlie Chaplin adalah dua contoh artis yang di blacklist karena dianggap komunis, padahal tidak ada satu pun bukti.  Ijin tinggal Chaplin di Amerika bahkan dicabut. Blacklist ini tidak hanya berlaku bagi mereka yang berbeda pandangan politik, tetapi juga bagi mereka yang membuka rahasia-rahasia yang ada di Hollywood. Tindakan keji dalam memboikot artis dan pekerja ini telah menghancurkan karir banyak orang.

5. Kasus Kriminal

Ternyata banyak artis terkenal di Hollywood yang terlibat kasus-kasus kriminal namun tidak mendapatkan hukuman yang setimpal karena posisi mereka sangat penting bagi suksesnya sebuah film.

Kriminal
Kriminal [imagesource]

Mark Wahlberg pernah menghajar seorang setengah baya sampai hampir mati. Sean Penn pernah memukul istrinya, Madonna, dengan tongkat baseball, dan masih banyak lagi kasus yang tidak bisa dihitung. Semua artis-artis ini lolos dari jerat hukum melalui uang yang mereka miliki, serta negoisasi di balik pintu pengadilan.

6. Kecelakaan yang Menelan Korban Jiwa

Dalam produksi film, kecelakaan sering terjadi dan kadang menelan korban jiwa. Biasanya para stuntman yang memang kerjanya melakukan adegan-adegan berbahaya.



Film seperti Top Gun, XXX, dan The Expendables 2 merenggut nyawa beberapa orang. Kecelakaan terburuk terjadi pada saat syuting film Twilight Zone yang merenggut nyawa beberapa orang, termasuk seorang anak kecil berumur 7 tahun yang dipekerjakan secara ilegal. Sedihnya, tak ada satu orang pun yang dihukum karena kejadian ini.

Begitulah sebuah industri yang hingar-bingar dan menghasilkan untung trilyunan rupiah, pasti menyimpan rahasia-rahasia kelam yang sangat menyedihkan bagi kemanusiaan. Bagaimana dengan perfilman Indonesia? Tentu saja mempunyai rahasianya tersendiri.

Sumber

0 komentar

Posting Komentar