Dewasa ini sosial media telah menjadi tempat yang paling banyak digunakan untuk menumpahkan segala uneg-uneg di dalam hati seseorang. Perasaan marah, benci, senang, gembira, iri, cinta, harapan, dan lain-lain semuanya ditumpahkan di sosial media. Sehingga ketika Anda log-in ke dalam akun sosial media Anda, yang pertama kali Anda temukan adalah curhatan teman atau orang terdekat lainnya.
Tetapi terkadang curhatan yang Anda baca bukanlah sesuatu yang ‘lumrah’ karena di berbagai kesempatan para pengguna sosial media menemukan sesuatu yang mengejutkan, sesuatu yang akan membuat bulu kuduk merinding, sebuah pengakuan pembunuhan. Berikut daftar 5 pembunuh yang memberikan pengakuan di sosial media versi mbakbro.com :
1. Derek Medina
Tanggal 8 Agustus 2013, teman-teman Derek Medina di Facebook sangat terkejut ketika mereka melihat gambar yang dipostingnya. Pada postingan yang berisi pesan singkat “
RIP Jennifer Alfonso” tersebut tampak isteri Derek, Jennifer Alfonso (26) terkulai di lantai bersimbah darah. Selama beberapa jam kemudian foto di atas beredar kemana-mana sebelum akhirnya dihapus.
Lihat juga
Medina mengaku memposting gambar tersebut untuk memberitahu keluarga Jennifer. Setelah memposting gambar tersebut Medina menyerahkan diri kepada polisi namun sebelumnya dia sempat memposting pesan perpisahan kepada teman-temannya, “
Im going to prison or death sentence for killing my wife love you guys miss you guys take care Facebook people you will see me in the news.”
2. Gypsy Blancharde
Pada tanggal 14 Juni 2015, sebuah postingan mengejutkan muncul dari akun Facebook seorang gadis 19 tahun Gypsy Blancharde, bertuliskan “
That Bitch is dead!”. Ketika seseorang menanyakan apa yang terjadi, orang yang memposting pesan tersebut mengkonfirmasi di kolom komentar, “
I f***en SLASHED THAT FAT PIG AND RAPED HER SWEET INNOCENT DAUGHTER . . . HER SCREAM WAS SOOOO F***EN LOUD LOL.”
Ketika polisi sampai di rumah keluarga Blancharde, mereka menemukan ibu Gypsy, Dee Dee Blancharde telah tewas berlumuran darah. Seseorang telah menusuknya berkali-kali dengan sebuah pisau. Polisi akhirnya berhasil melacak Gypsy di Wisconsin dan berhasil mengamankan gadis ini bersama pacarnya, Nicholas Godejohn. Gypsy rupanya menyuruh Nicholas untuk membunuh ibunya sendiri demi mendapat uang yang disimpan ibunya di rumah.
3. Bart Heller
Bart Heller (39) adalah seorang warga Fort Wayne, Indiana yang berpacaran dengan seorang gadis berusia 20 tahun lebih muda, Erin Jehl. Pada bulan Desember 2011 mereka putus entah karena alasan apa. Beberapa hari kemudian, Erin dan seorang kawannya, Ryann Tipton mengunjungi rumah Bart untuk mengambil barang-barang Erin yang ada di sana. Keduanya tak pernah keluar dari sana hidup-hidup.
Setelah menembak mati mantan pacar dan temannya, Bart kemudian memposting di Facebook sebuah pesan yang berbunyi, “
someone call 911. three dead bodies at 3229 lima road fort wayne indiana. I’ve killed ryann, erin, and myself. people were warned not to f***ing play me and ruin me. they didn’t listen. sorry about your luck,” sebelum menembak kepalanya sendiri.
Baca juga artikel Mengejutkan
5 Hal Ekstrim yang Hanya Ada di Arab Saudi
4. Randy Janzen
Pada tanggal 7 Mei 2015, polisi di Chilliwack, British Columbia menerima aduan dari seorang pengguna Facebook untuk menyelidiki profil Randy Janzen. Dalam sebuah postingan, Janzen menyatakan bahwa dalam 10 hari terakhir, dia telah melakukan sesuatu yang mengerikan. Dia telah menembak mati anak gadisnya, Emily, yang menderita migrain untuk membebaskannya dari penderitaan.
Tidak hanya itu, Randy juga menembak mati isteri dan kakaknya dengan alasan agar mereka tidak merasa kehilangan Emily. Pada akhir postingan panjang tersebut Janzen menulis, “
Rest in peace my little family. Love Daddio xoxo.” Polisi yang kemudian melakukan penyelidikan benar-benar menemukan mayat para korban dan segera menangkap Janzen di dalam rumahnya.
5. Matthew Cordle
Dini hari tanggal 22 Juni 2013, seorang pria tua bernama Vincent Canzani (61) baru saja pulang setelah berpesta bersama teman-temannya ketika sebuah pick-up yang dikemudikan oleh Matthew Cordle menabraknya hingga tewas. Cordle saat itu tengah mabuk berat dan melawan arus. Menyadari korban meninggal dunia, Cordle pun seketika melarikan diri.
Peristiwa itu kiranya akan menjadi tabrak lari yang tidak akan terungkap jika saja perasaan bersalah tidak menghantui Cordle selama beberapa bulan kemudian. Tiga bulan kemudian, pada tanggal 3 September 2013 Cordle mengunggah video pengakuan ke YouTube bertitel “
I Killed a man,” berisi tentang pengakuan atas kejahatan yang telah dilakukannya. Satu bulan kemudian Cordle dijatuhi hukuman penjara selama 6,5 tahun.
Sumber
0 komentar
Posting Komentar