Seiring dengan perkembangan zaman, hukuman mati mulai ditiadakan di berbagai belahan dunia. Kalaupun ada negara yang masih menerapkan hukuman mati, prosesnya akan dibuat sedemikian rupa sehingga hukuman mati akan berjalan cepat dan tidak menyakitkan.
Metode hukuman mati yang sampai sekarang masih dipraktekkan antara lain, suntik mati, kursi listrik, dan regu tembak. Hukuman gantung dan pancung mulai jarang dipakai kecuali di beberapa negara di Timur Tengah.
Nah, kalau kalian merasa metode-metode hukuman mati diatas itu kejam dan tidak berperikemanusiaan, kalian salah besar! Pada zaman dulu cara orang menjalani hukuman mati jauh lebih mengerikan. Hukuman mati pada masa itu memang dibuat sekejam mungkin, dengan tujuan untuk menakut-nakuti musuh atau membuat jera para penjahat. Berikut daftar 10 hukuman mati paling mengerikan yang tercatat dalam sejarah kelam peradaban manusia :
1. Disalib
disalib
Metode penyaliban adalah salah satu metode hukuman mati paling kuno, biasa dilakukan kepada para budak yang membangkang, pengkhianat kerajaan, praktisi sihir dan tenung, dan yang paling umum korbannya adalah para penjahat yang meresahkan masyarakat.
Lihat juga
- Artikel Unik 13 Tipe Mahasiswa Ini Pasti Ada di Setiap Kampus, Kamu yang Mana?
- Artikel Inspiratif 15 Hal Ini Dialami Kamu yang Orangtuanya Galak Sewaktu Kecil
- Artikel Kesehatan dan Tips 24 Kegunaan mengerikan Coca-cola
2. Direbus
direbus Kalau hukuman mati model direbus ini hampir sama caranya dengan ibu-ibu merebus sayuran. Bedanya adalah, kalau para ibu-ibu ingin sayurannya cepat matang, maka kalau model eksekusi ini, korban sengaja direbus pelan-pelan agar tidak cepat mati. Korban yang ditelanjangi diikat pada tali yang bisa dinaik/turunkan diatas tungku besar berisi cairan mendidih. Cairan ini bisa berupa campuran air, minyak, tar, sabun, atau bahkan cairan asam. Metode hukuman mati seperti ini banyak dilakukan di sebagian kerajaan di Eropa dan Asia. Pada saat Raja Henry VIII dari Inggris berkuasa, metode ini dikhususkan untuk para penjahat yang terbukti membunuh dengan menggunakan racun. Kematian korban pertama-tama disebabkan karena kerusakan kulit, jaringan lemak dan otot, dan yang terakhir rusaknya pembuluh darah arteri. Baca juga artikel Tokoh 5 Algojo Ini Hidupnya Berakhir Mengenaskan3. Ditusuk Kayu
ditusuk kayu Ini salah satu model hukuman mati paling sadis menurut saya. Hanya dengan membayangkannya saja bisa membuat perut saya terasa mual pingin muntah. Model ini sering digunakan pada masa abad pertengahan, dengan menggunakan kayu berujung lancip yang ditancapkan ke tanah, korban didudukkan diatas ujung kayu tersebut. Pelan-pelan karena gaya gravitasi, badan korban akan semakin melorot dan ujung kayu pun akan mulai menusuk bagian bokong, perut, dada, dan terakhir leher korban. Terkadang kalau korban badannya kurus, kematian akan menjemput dalam waktu 2-3 hari. Hukuman mati seperti ini terutama dipraktekkan pada masa pemerintahan Vlad Dracula dari Rumania di abad 15. Vlad Dracula terkenal sebagai seorang yang sadis, tercatat telah mengeksekusi sekitar 80.000 orang dengan cara ini, bahkan terkadang dia bisa menikmati tontonan ini eksekusi sambil makan. Sampai saat ini namanya diabadikan sebagai sebutan makhluk penghisap darah manusia yang terkenal, Dracula.4. Ling Chi (Mutilasi ala China)
dimutilasi Berasal dari China, hukuman mati ini mulai dipraktekkan sejak tahun 900 masehi, hingga akhirnya dilarang pada tahun 1905. Hukuman mati ini ditujukan untuk para pemberontak dan para pembunuh. Hukuman dilaksanakan dengan cara korban diikat di sebatang kayu, biasanya di muka umum, kemudian sedikit demi sedikit anggota badan korban disayat menggunakan pisau tajam, mulai dari dada, paha, perut, kemudian telinga, hidung, dan akhirnya alat vital. Kalau keluarga atau teman korban mau menyuap sang algojo, biasanya korban dikasih opium terlebih dulu sebelum eksekusi untuk mengurangi rasa sakitnya.5. Brazen Bull
Hukuman mati ini dilaksanakan menggunakan patung banteng yang disebut “Brazen Bull”, atau terkadang disebut “Sicilian Bull”, yang awalnya didesain oleh seorang pandai besi bernama Perilaus dari Athena, Yunani, pada sekitar tahun 560 sebelum masehi. Patung ini terbuat seluruhnya dari perunggu, dalamnya berongga dan terdapat pintu di salah satu sisinya serta lobang udara di bagian mulut patung. Korban dimasukkan ke dalam bagian perut patung tersebut kemudian pintu dikunci dari luar, lalu api dinyalakan di bagian bawah patung. Api yang membakar patung perunggu akan membuat patung menjadi panas dan korban akan mati terpanggang di dalamnya. brazen bullKonon kabarnya, karena merasa jijik dengan kebrutalan ide Perilaus si pembuat patung tersebut, bukannya memberi hadiah, sang raja pada saat itu, Phalaris, malah menghukum Perilaus dengan alat yang diciptakannya. Ironisnya, sang raja sendiri akhirnya mengalami nasib yang sama ketika dikudeta oleh Telemachus pada tahun 570 sebelum masehi.
6. Perahu Maut
scaphism Berasal dari Persia, terkadang disebut juga sebagai “scaphism”, hukuman mati dilaksanakan dalam sebuah perahu kecil. Korban ditelanjangi, diikat dan ditelentangkan diatas perahu lalu seluruh tubuhnya diolesi madu, kemudian korban dipaksa minum campuran susu basi dan madu, hingga korban mengalami diare berat. Setelah itu perahu dibiarkan mengambang diatas air kolam, sementara di dalam perahu, korban yang dipenuhi kotorannya sendiri akan segera diserbu oleh lebah, lalat, serta serangga dan hewan lain. Korban akan mati dalam waktu beberapa hari karena kelaparan atau dehidrasi serta infeksi.7. Dikubur Hidup-hidup
Jenis hukuman mati ini sudah dimulai sejak jaman sebelum masehi hingga awal abad 20. Ada 2 cara melaksanakan hukuman mati ini. Yang pertama, dikubur hidup-hidup dalam peti mati tanpa saluran udara, dan yang kedua dengan saluran udara. Untuk cara yang pertama, korban akan segera mati dalam beberapa jam karena kehabisan oksigen. Nah, untuk cara yang kedua ini yang kejam. Korban dikubur dalam tanah akan tetapi dibiarkan tetap hidup dalam beberapa hari karena korban masih mampu bernafas. dikubur hidup-hidupBisa dibayangkan betapa mengerikan harus meringkuk dalam peti mati yang gelap gulita tanpa bisa bergerak dan hanya bisa menunggu mati karena kelaparan. Cara kedua ini sering dipraktekkan pada masa abad pertengahan di Inggris, untuk menghukum wanita yang ketahuan selingkuh.
0 komentar
Posting Komentar