Kata “Typo” merujuk kepada istilah “Typographical Error” atau kesalahan ketik yang telah dikenal sejak manusia mengenal mesin cetak. Dalam sejarah, kesalahan ketik paling terkenal adalah apa yang disebut sebagai Wicked Bible, yang kehilangan kata “not” dalam kalimat “Thou shalt not commit adultery” sehingga malah berarti anjuran untuk melakukan perzinahan.
Di masa sekarang, apabila kita menemukan kesalahan ketik dalam sebuah dokumen yang kita kerjakan, dengan mudah kita tinggal edit dokumen tersebut. Tetapi masalahnya adalah bagaimana jika telah terlanjur dicetak dan disebarluaskan? Kasus-kasus semacam ini anehnya cukup sering terjadi, padahal biaya dan kerugian yang ditimbulkan tidaklah sedikit. Mau tahu apa saja salah ketik sederhana yang berakibat paling fatal? Berikut daftarnya versi mbakbro.com :
1. Miss Universe yang salah pilih

Denise Garrido (kiri) dan Riza Santos (kanan)
Kontes pemilihan Miss Universe 2013 di Kanada menyisakan kepedihan bagi
Denise Garrido yang saat itu terpilih sebagai pemenang. Mengapa demikian? Karena sehari kemudian gelar yang didapatnya harus dicabut dan diberikan kepada
Riza Santos. Semua gara-gara kesalahan ketik yang dilakukan salah seorang petugas penyelenggara.
Lihat juga
Ketika para juri selesai memberikan penilaian, semua tulisan tangan juri dimasukkan ke dalam program komputer yang kemudian menghitung siapa peserta dengan nilai terbanyak. Denise seharusnya menduduki peringkat ketiga tetapi karena kesalahan penulisan nilai, dia malah menjadi juara pertama. Kesalahan ini baru diketahui ketika para juri menghitung nilai secara manual sehari kemudian. Meskipun pihak penyelenggara kemudian meminta maaf namun pesta perayaan telah terlanjur diadakan di negara Denise.
2. Huruf “S” yang menghancurkan perusahaan

Pabrik Taylor & Sons
Pada tahun 2009, Companies House di Inggris yang mencatat segala informasi transaksi keuangan perusahaan mengeluarkan laporan bahwa perusahaan
Taylor & Sons telah bangkrut. Akibat laporan itu, seketika para pelanggan membatalkan pesanan dan para supplier juga menghentikan pengiriman bahan. Masalah menjadi semakin rumit karena saat itu direktur perusahaan sedang liburan ke luar negeri. Hal ini membuat para klien dan rekanan berasumsi bahwa pemilik perusahaan telah lari ke luar negeri. Perusahaan Taylor & Sons kemudian benar-benar bangkrut dan merumahkan sekitar 250 orang karyawannya.
Padahal perusahaan ini hanya korban dari salah ketik yang dilakukan karyawan Companies House. Perusahaan yang benar-benar bangkrut adalah
Taylor & Son dan sama sekali tidak ada hubungannya dengan perusahaan Taylor & Sons. Masalah ini kemudian dibawa ke pengadilan dan Companies House harus membayar ganti rugi sebesar 8.8 juta pounds.
3. Koin dengan nama negara yang salah

koin "Chiie"
Mungkin kasus ini menjadi satu-satunya yang pernah terjadi di dunia dimana sebuah koin yang seharusnya bebas dari kesalahan tulis malah menyebutkan nama negara yang salah. Pada tahun 2008, pemerintah
Chile mengeluarkan pecahan koin 50 peso yang bertuliskan “
Chiie”. Anehnya typo parah ini baru dilaporkan secara resmi pada tahun 2009.
Meskipun segera setelah itu pemerintah Chile langsung menarik peredaran koin ini, namun masyarakat rupanya mempunyai pendapat lain. Mereka berpendapat bahwa koin ini kelak akan menjadi buruan kolektor karena itu mereka lebih memilih untuk menyimpannya daripada menukarkan dengan koin yang baru.
4. Huruf “Koma” seharga $2 juta

Pada tahun 1872 pemerintah Amerika Serikat mengeluarkan undang-undang tentang pembebasan tarif bea masuk atas “
fruit plants” tetapi juru ketiknya melakukan kesalahan dengan menulisnya sebagai, “
fruit, plants”. Hanya satu koma saja tetapi artinya sangat jauh berbeda. Jika pada kalimat pertama pembebasan tarif berlaku pada “pohon buah-buahan” tetapi pada kalimat kedua artinya adalah “buah-buahan, pohon”.
Importir buah-buahan segera menyadari kesalahan ini dan menolak membayar pajak. Kasus ini akhirnya dibawa ke sidang pengadilan dan pemerintah Amerika Serikat diputuskan harus mengembalikan bea pajak para importir tersebut sebanyak $2 juta. Dua tahun kemudian undang-undang yang baru dikeluarkan semata-mata hanya untuk menghilangkan “koma” tersebut.
5. Tragedi ambulans di Sydney

Pada tahun 2013, seorang balita 18 bulan di New South Wales, Australia, harus menghembuskan nafas terakhir gara-gara salah ketik. Operator yang menerima panggilan darurat seharusnya mengirim ambulan pada jam
09.14, tetapi malah menuliskan jam
19.14. Setelah lama menunggu ambulans yang tidak kunjung datang, orangtua si bayi kemudian sekali lagi menghubungi 911 namun semuanya terlambat. Bayi tersebut keburu meninggal dunia.
Masalah ini selain mengharuskan kementerian kesehatan meminta maaf secara resmi, juga menyebabkan reformasi besar-besaran pada sistem tanggap darurat di Australia dimana sekarang harus dilakukan
crosscheck oleh operator kedua untuk menghindari kesalahan serupa.
Sumber
0 komentar
Posting Komentar