Sabtu, 12 September 2015

5 Rahasia Kelam Coca Cola dalam Sejarah

Minuman asal Amerika ini sangat banyak penggemarnya. Rasanya yang menyegarkan dan sensasi sodanya membuat minuman ini menjadi favorit di berbagai negara. Berbagai rumor tentang pengaruhnya terhadap kesehatan tidak membuat perusahaan ini bangkrut.

Ternyata selain segala rumor tentang Coca Cola yang bisa dipakai membersihkan WC, menghilangkan karat, dan meledak dicampur permen Mentos, ada juga loh rahasia tentang Coca Cola yang tidak kita ketahui.

1. Kokain

Dari kata Cocaine (Kokain) lah kata Coca berasal. Sejarah Coca Cola dimulai pada sebuah minuman beralkohol ciptaan tukang obat John Stith Pamberton. Minuman memabukkan ini ia beri nama Pamberton French Wine Coca.

Pamberton French Wine Coca

Pamberton French Wine Coca [ImageSource]
Salah satu bahan dari Pamberton French Wine Coca ini adalah campuran dari cocaine/kokain dan alkohol yang bernama cocaethylene. Campuran ini biasanya membuat orang berhalusinasi dan merasakan euphoria. Bahkan julukan untuk minuman ini adalah “The Most Wonderful Invigorator of Sexual Organs” (artinya dalam bahasa Indonesia terlalu vulgar sehingga kami tidak berani menerjemahkan). Minuman ini kemudian dilarang di kota asalnya, Atlanta, karena ada perundang-undangan baru mengenai minuman keras di tahun 1885.

Coca Cola mengandung Cocain

Coca Cola mengandung Cocain [ImageSource]
Pamberton kemudian bergerak cepat dengan merubah salah satu bahan, yaitu wine, diganti dengan sirup. Ia lalu merilis produknya ini di tahun 1886 sebagai Coca Cola: minuman penenang dan pereda sakit kepala. Minuman ini tetap mengandung Cocaine sampai tahun 1903. Ketika itu pemilik Coca Cola khawatir bahwa orang kulit hitam akan bisa meminum minuman mereka, dan mendapat cara untuk mabuk kokain. Lalu secara perlahan-lahan Coca Cola mengurangi takaran kokainnya.

2. Merchandise no 5

Coca Cola sudah benar-benar bebas dari zat kokain sejak tahun 1929. Tetapi Coca Cola yang kita minum sekarang, kemungkinan besar masih memiliki extract daun Koka (bahan pembuat kokain). Tetapi zat alkaloid ecgonine yang bisa disintesis menjadi kokain telah dihilangkan.



Merchandise No. 5 dalam sejarah Coca Cola [Image Source]
Ekstraksi untuk daud Koka ini dilakukan oleh perusahaan yang bernama Stepan. Mereka adalah satu-satunya perusahaan yang diijinkan di Amerika untuk mengimpor, mengekstraksi, dan memproses daun Koka. Pada tahun 2003, perusahaan ini mengimpor 175.000 kilogram daun Koka. Jumlah ini bisa dipakai untuk membuat kokain senilai $200.000.000.000!

Daun Koka ini disebut Merchandise no 5.

Lihat juga

3. Kolombia

Pada tahun 2001 serikat buruh negara Kolombia bernama Sinaltrainal, melayangkan tuntutan ke pengadilan terhadap perusahaan Coca Cola. Tuntutan ini sangat keras, karena menuduh Coca Cola dan partnernya di Kolombia menggunakan tentara bayaran untuk menculik, menyiksa, dan membunuh beberapa anggota serikat buruh itu. Kolombia [ImageSource] Tapi tuntutan itu kemudian kalah di pengadilan karena perusahaan di Kolombia bukanlah atas nama Coca Cola. Padahal Coca Cola adalah pemilik saham terbesar di perusahaan Kolombia itu.

4. Fanta

Pada tahun 1939, Coca Cola Deutschland di Jerman, adalah anak perusahaan Coca Cola yang paling sukses, dan menciptakan rekor dalam penjualan. Tetapi saat pecahnya perang dunia 2, Jerman mengalami embargo dan kesulitan ekonomi sehingga pabrik Coca Cola di Jerman pun terkena imbasnya. Pencetus fanta Pencetus fanta [ImageSource] Karena segala kesulitan ini, kepala Coca Cola di Jerman bernama Max Keith terpaksa menciptakan produk baru berdasarkan bahan-bahan yang tersedia di Jerman di masa embargo itu. Bahan-bahan ini termasuk Whey (sebuah produk sampingan dari keju), dan ampas jus apel. Minuman baru ini diberi nama “Fanta” yang berarti Fantasi dalam bahasa Jerman. Ternyata minuman kreasi baru ini menjadi sangat disukai di Jerman. Ketika perang berakhir, keuntungannya sangat besar, dan resep baru ini menjadi milik Coca Cola pusat.

5. Ketagihan

Pada tahun 2010, seorang wanita di New Zealand berumur 31 tahun bernama Natasa Harris meninggal karena diduga ketagihan Coca Cola. Dari laporan medis di temukan bahwa kandungan gula dan kafein dalam tubuh Natasa sangat tinggi. Hal ini adalah hasil dari kebiasaannya meminum Coca Cola setiap hari. Ketagihan Coca Cola Ketagihan Coca Cola, berakhir kematian [ImageSource] Menurut keluarganya, Natasa menjadi pecandu Coca Cola yang parah. Apabila rasa kecanduan itu tidak dipuaskan, ia akan bersikap bagaikan pecandu drugs. Penelitian medis dan pengadilan pun membuktikan hal itu. Bahkan dalam laporan kematian yang dirilis, Coca Cola dianggap sebagai faktor terbesar dalam kematian Natasa. Perusahaan Coca Cola menyangkal hal ini dan tetap menyatakan bahwa produk mereka aman untuk dikonsumsi. Ngeri juga ya bacanya. Apa pendapat kamu tentang minuman ini? Yuk silahkan komentar di bawah ini. Baca juga artikel Aneh 8 Makanan Aneh dari Filipina yang Membuatmu Enggak Doyan Makan Lagi

0 komentar

Posting Komentar